Kamis, 04 Oktober 2012

Tetap Hidup Walau Sudah Dihukum Mati


Beberapa orang napi ini dapat disebut nap super atau super napi kali yah? sebab tetap hidup  biarpun hukumannya telah dijalankan, ini kisahnya. Seorang terdakwa yang di hukum dengan  hukuman mati berarti mesti siap menjemput ajal. Akan tetapi, bagaimana jika keajaiban terjadi sehingga sang terdakwa tetap hidup? Baca saja 5 kisah nyata berikut ini...



1. Anne Green

Anne Green, seorang pembantu rumah tangga abad pertengahan di Oxfordshire. Berhubungan gelap dengan cucu majikannya, lalu bayi yang dilahirkan mati sehingga dituduh sebagai pembunuh.

Pada 14 Desember 1650 dihukum gantung saat usianya 22 tahun.  Pada masa itu, hukuman gantung dilaksanakan dengan cara sang tertuduh disuruh naik tangga dan mengalungkan sendiri tali ke lehernya.


Sesudah tergantung selama 30 menit, tubuh Anne diturunkan dan diberikan pada pihak universitas sebagai bahan kuliah anatomi. Akan tetapi, sesudah di kampus,  saat peti dibuka dan dokter mendengar suara nafas dari tenggorokannya.

Mereka segera memberinya minum. Dua belas jam setelah eksekusi, Anne sudah dapat bicara beberapa kata. Beberapa tahun yang akan datang Anne akhirnya menikah dan punya 3 orang anak, serta bisa hidup 15 tahun lagi sesudah peristiwa eksekusi yang membuatnya terkenal itu.


Konon katanya, akibat kasus ini, terpidana mati digantung berganti cara baru yaitu dengan cara dijatuhkan dari ketinggian tertentu untuk mematahkan lehernya, sehingga bisa dipastikan mati.



2. John Henry George Lee

John merupakan seorang pembantu di rumah Miss Emma. Suatu hari, Miss Emma ditemukan tewas dengan leher yang tersayat pisau dan rumahnya terbakar. John kemudian dinyatakan bersalah dan divonis hukuman gantung. Menurut jadwal, John akan digantung pada 23 Februari 1885 di Exeter Prison.

Saat hari-H, John dibawa keluar dari selnya untuk menuju tempat eksekusi. Akan tetapi, trap door (pintu penyekat antar zona penjara) macet. Tidak hanya sekali, dua kali, tapi tiga kali.


Di tengah kebingungan pihak penjara dan eksekutor, John dikembalikan ke sel nya. Dan beberapa hari kemudian, hukumannya diubah menjadi kurungan seumur hidup.


3. William Duell

Pada saat berumur 16 tahun, William divonis hukuman gantung dengan tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang gadis di Village of Tyburn, London.

Jasad dari William rencananya akan digunakan sebagai bahan kuliah di universitas medical training, sesuai dengan prosedur regular pada waktu itu jasadnya dibawa ke universitas.

Lalu sesudah pakaian nya dilucuti dan diletakkan di atas papan, ada seorang petugas lab yg menyadari bahwa mayat william bernapas. Makin lama, William bernapas makin cepat. Dan dalam 2 jam, ia sudah dapat duduk. Malam itu juga, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan hukumannya menjadi hukuman kurungan.


4. Joseph Samuel

Joseph divonis meninggal dengan cara digantung sesudah dituduh melakukan perampokan rumah seorang wanita kaya dan polisi yang menjaga rumah tersebut ikut terbunuh.

Joseph memang mengakui perampokkan tersebut. Akan tetapi, dia menyatakan bahwa ia tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut. Joseph merampok rumah tersebut bersama gerombolannya. Si kepala geng dilepaskan sebab kurangnya barang bukti.

Pada 1803, Joseph dibawa bersama terpidana lain ke Parramatta, di mana sudah ada ratusan orang yang datang untuk melihat eksekusi ini. Sesudah berdoa, Joseph naik ke atas gerobak dan di lehernya dikalungkan tali. Setelah siap, gerobak tersebut ditarik.


Bukannya menggantung tubuh Joseph, tali tersebut malah putus. Algojo coba lagi, namun kali ini tali tersebut selip dan kaki Joseph menyentuh tanah. Di tengah kegaduhan penonton, algojo coba lagi untuk ketiga kali. Tali tersebut kembali putus.

Kali ini petugas di lokasi mengabarkan gubernur tentang peristiwa ini. Akhirnya gubernur mengubah hukuman Joseph menjadi kurungan seumur hidup. Gubernur dan petugas lain meyakini bahwa kejadian tersebut merupakan petunjuk dari Tuhan, bahwa tidak seharusnya Joseph mendapat hukuman tersebut.



5. Wenseslao Moguel

Moguel divonis mati dengan cara ditembak oleh regu tembak kepolisian. Ia ditembak 9 kali, termasuk 1 peluru terakhir yang ditembakkan ke kepalanya oleh komandan regu dalam jarak dekat untuk memastikan kematiannya.

Tak tahu bagaimana, Moguel dapat bertahan hidup dan merencanakan buat lari dari penjara. Moguel pulang ke kampung halamannya buat menikmati sisa hidupnya yang sangat berharga tersebut.

Foto di atas diambil pada tahun 1937 pada acara Ripley’s Believe It or Not. Dimana Moguel mempertunjukan tanda bekas peluru yg menembus kepalanya dari jarak dekat.

asli : http://apakabardunia.com/2012/09/dihukum-mati-masih-tetap-hidup.html

◄ Newer Post Older Post ►